Rabu, 29 Februari 2012
Contoh Teks Pidato Persuasif
Narkoba dan Generasi Muda
Assalamualaikum Wr. Wb
Yang terhormat, Ibu
Hesty selaku Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Pasuruan
Yang saya sayangi,
teman-teman XII-IPA 3
Marilah
kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat berkumpul disini dalam
keadaan sehat walafiat. Tak lupa kita ucapkan sholawat serta salam atas junjung
kita Nabi besar Muhammad SAW.
Teman-temanku
yang berbahagia,
Beberapa
waktu yang lalu kita melihat banyak berita yang menceritakan tentang kecelakaan
tunggal di Tugu Tani, Jakarta yang menyebabkan 9 orang tewas. Setelah
diselediki, penyebab terjadinya kecelakaan itu adalah si sopir memakai
obat-obatan terlarang jenis ekstasi. Telah kita ketahui bahwa banyak remaja
Indonesia yang telah terjerumus dalam lingkaran setan tersebut. Tak hanya
dipakai oleh orang-orang dewasa, remaja usia SMP dan SMA pun ikut menjadi
pemakai barang haram tersebut.
Kenyataan miris ini
mungkin menghentakkan kita semua, khususnya dunia pendidikan. Lembaga
pendidikan yang seharusnya menjadi wadah bagi terbentuknya sumber daya manusia
yang berkualitas dengan seperangkat intelektual, moralitas dan spiritualitas
memadai, ternyata tercemari oleh barang haram tersebut. Kenyataan tersebut
harusnya menjadi catatan penting bahwa dunia pendidikan di negeri ini sedang
menghadapi sebuah ancaman besar yaitu jeratan narkoba yang setiap saat bisa
menghancurkan masa depan anak bangsa ini. Ironisnya kita seakan menutup mata
dan telinga, tak peduli dengan kondisi riil yang sangat memprihatinkan ini. Kita
tak boleh hanya berpangku tangan, berharap pemerintah menyelesaikan persoalan
ini meskipun pemerintah mempunyai Badan Narkotika Nasional (BNN). Seharusnya
kita juga harus bisa berperan aktif untuk menanggulangi dan menghalau ancaman bahaya
narkoba. Mungkin dalam benak kalian bertanya, kenapa remaja tersebut bisa
memakai barang tersebut? Faktor apa yang melatarbelakangi trend pemakaian narkoba di kalangan remaja?
Teman-teman,
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi
pemakaian narkoba di kalangan remaja. Pertama, hilangnya makna hidup (meaning of life), Pelajar yang notabene
masih dalam masa transisi seringkali menderita perasaan khawatir, takut dan
cemas yang tak beralasan. Mereka ingin selalu dianggap eksis di tengah
pergaulan, sehingga seringkali mengikuti trend serta gaya hidup lingkungan
tempat mereka bergaul, yang belum tentu berpijak pada prinsip mulia. Mereka
khawatir terisolasi dari dunia pergaulan, ketika tetap berpegang teguh pada
aturan-aturan normatif, serta memeluk erat nilai-nilai tradisional. Imbas dari
perilaku ini adalah hilangnya jati diri mereka yang sesungguhnya.
Kedua, keringnya
hubungan interpersonal dalam keluarga maupun di tengah masyarakat sekitar. Hal negatif
dari hubungan antarmanusia yang tidak harmonis akan melahirkan rasa sepi,
sendiri, meski mereka berada di tengah keramaian. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut
akan berdampak buruk bagi perkembangan mental dan jiwa mereka. Dalam kondisi
demikian, siapapun akan rentan untuk terjerumus ke dalam perilaku negatif.
Ketiga, munculnya rasa
bosan menjalani hidup. Gabungan dari hilangya makna hidup serta hubungan
interpersonal yang tidak lagi hamonis mengakibatkan para pelajar yang masih
usia remaja mengalami tekanan batin berupa rasa bosan. Pada akhirnya, rasa
bosan ini membawa mereka untuk lari dari kenyataan hidup yang dihadapinya.
Mereka lebih memilih jalur alternatif untuk menggapai kesenangan semu dan
mereguk kenikmatan sesaat.
Mungkin solusi dari
semua faktor-faktor tersebut adalah pendekatan. Pendekatan dari aspek agama,
pendekatan psikologis maupun pendekatan sosial. Dari aspek agama, kepada yang
belum mencoba narkoba, kita bisa menanamkan
ajaran agama yang mereka anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki
pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya. Setiap
agama mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan,
baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi
mereka yang sudah terlanjur masuk dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan
kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama yang mereka yakini.
Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak
mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar.
Dari aspek psikologis, mereka
yang belum terjamah narkoba, diberikan nasihat dari hati ke hati oleh
orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka.
Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan
kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi
mereka yang telah larut dalam narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui,
apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert
(tertutup), atau sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka,
maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata.
Dari aspek sosial, baik
bagi mereka yang belum maupun yang sudah masuk dalam sisi kelam narkoba, melalui
pendekatan ini disadarkan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam keluarga
dan lingkungannya. Dengan penanaman sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa
kehadiran mereka di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting.
Dengan beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu menggerakkan hati para
pelajar untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi
mereka yang sudah tercebur ke dalam dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan
tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang
amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang sesaat.
Maka dari itu, janganlah
kalian mendekati narkoba di saat keadaan yang mepet sekalipun. Marilah kita
rangkul teman-teman kita yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran narkoba
untuk bangkit keluar dari jerat narkoba.
Demikian sedikit yang
dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Senin, 27 Februari 2012
Susahnya jadi anak kelas 3 SMA
Mungkin saat SMP kita selalu berpikiran kalau jadi anak SMA itu enak bisa bebas keluar malam, dibolehin pergi jauh, bisa senang-senang, tapi mimpi itu sirna setelah aku rasakan jadi anak SMA itu gimana.
Sabtu, 25 Februari 2012
Semangat Pemain Basket SMAN 1 Probolinggo
Langganan:
Postingan (Atom)